Apa Kabar, Puan
lama rasanya tak menulis tentangmu.
bahkan aku sudah lupa kapan terakhir kali
aku membicarakanmu pada lingkar waktu yang terus berlalu.
Dunia semakin gila ya, Puan
seolah Ia tak lagi bersahabat dengan kita,
semakin hari semakin menyiksa,
semakin lama semakin gila rasanya.
Kali ini aku menulis lagi tentangmu, Puan
tetapi bukan untuk kembali meratapi kehilanganmu,
aku hanya ingin bilang bahwa kini, aku sudah memiliki penggantimu.
Ternyata benar katamu, Puan
hidup akan baik-baiki saja, ada kamu maupun tanpamu.
aku bisa memulai mimpi-mimpiku lagi meski bukan denganmu.
aku bisa bersemangat lagi dengan sosok yang baru, dan dengan cinta yang baru.
dan Rindu, Puan
kali ini bukan lagi untukmu, rinduku kini menjadi miliknya
ya, walaupun sebenarnya sesekali aku juga masih merindukanmu,
tetapi rindu untukmu hanya layaknya dulu aku merindukan sahabat terbaikku.
pada jantung tulisan ini, Puan.
aku sebenarnya bermaksud ingin kembali bercerita banyak hal denganmu,
seperti dulu, aku bercerita tentang seseorang yang kini menjadi kekasihku.
bercerita, lalu mendengar nasehatmu
tentang sifat burukku yang harus aku ubah demi kebaikan hubunganku yang baru.
Sungguh aku ingin lagi bisa bercerita denganmu, Puan.
bercerita dengan sahabat terbaikku,
yang selalu mampu memberikan kata dengan makna yang begitu ampuh
yang mampu membuat seluruh egoku luruh.
aku ingin bercerita denganmu,
walau kau tak lagi mau mendengarku.
tak apa, Puan.
mungkin cukup aku tuliskan saja
biar semesta yang mendengarnya;
biar langit, bumi, dan udara yang kita hirup ini menjadi kupingnya.
Menjelang terakhir, Puan
dalam kalut ingin yang mengurungku dalam keteguhan,
meraba dalam gelapnya penantian
yang berakhir pada berpindahnya perasaan,
dan sosokmu yang semakin pudar dalam ingatan.
aku cuma ingin kembali mendoakanmu
semoga kau baik-baki saja
semoga kau selalu bahagia, tak kekurangan cinta, dan
semoga tak sedikit pun dihampiri luka seperti saat dulu kita bersama.
Terakhir, Puan.
apa kabar?
bukan, bukan kamu.
apa kabar mimpi-mimpimu?
sudahkah kau wujudkan atau masih megah di dalam angan-angan.
ya, aku memang tak lagi punya hak untuk mempertanyakan.
aku akhiri saja tulisan ini dengan pernyataan;
selamat menjalani rutinitas keseharian,
semoga tak ada lagi lara yang akan kau temukan.
#MozaikRhe
Posting Komentar untuk "Apa Kabar, Puan "