Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Maafkan Aku yang Pernah Menyerah dengan Keadaan

Hai yang pernah menjadi bagian dari waktuku. Apa kabar? Sudah lama kita tidak saling sapa, sudah lama kita tidak berbicara dan sudah lama kita saling jauh .  Kali ini aku ingin sekali lagi meminta maaf kepadamu,  sebab telah membuatmu jatuh cinta lalu terpaksa meninggalkanmu begitu saja. Tapi kau pun sebenarnya sudah tahu waktu aku memutuskan untuk memilih selesai,  aku juga sedih meski aku tak menangis sepertimu.  Ya memang, aku yang meminta selesai tapi itu juga bukan seluruhnya aku yang menginginkan.

Hai yang pernah menjadi bagian dari waktuku.
Apa kabar?Sudah lama kita tidak saling sapa, sudah lama kita tidak berbicara dan sudah lama kita saling jauh .
Kali ini aku ingin sekali lagi meminta maaf kepadamu, sebab telah membuatmu jatuh cinta lalu terpaksa meninggalkanmu begitu saja.Tapi kau pun sebenarnya sudah tahu waktu aku memutuskan untuk memilih selesai, aku juga sedih meski aku tak menangis sepertimu. Ya memang, aku yang meminta selesai tapi itu juga bukan seluruhnya aku yang menginginkan.
Kali ini, Aku ingin lagi bicara denganmu, Aku ingin masalah ini diluruskan, bahwa aku tak pernah punya niat untuk menyakitimu.tapi kita memang harus berpisah, tak bisa di teruskan, kisah kita tak akan menemui arah.aku ingin kita bicara seperti yang dulu kau minta.Iya, aku ingat dulu kau memohon kesempatan kepadaku untuk berbicara, tapi aku menolak, bukan karena aku tak ingin, hanya saja aku pikir kemarin bukan waktunya untuk membicarakan kondisi kita.
Kali ini, Aku ingin menjelaskan,bahwa dulu aku juga telah mencintaimu.tapi sayangku, kita benar-benar tak bisa meneruskan kisah itu.sebab keyakinan kita berbeda, dan tak akan bisa dipaksakan sama.
Aku mencintaimu, tetapi aku benci untuk sadar bahwa kita tak bisa terus bersama.Aku benci untuk mengingat;Bahwa pelukmu terlalu hangat,Bahwa matamu begitu menyayat, danBahwa lakumu sungguh begitu hebat.Aih, Aku benci untuk mengenang;

kenapa harus aku?
kenapa harus kamu?
Kali ini pula, aku ingin mendoakanmu;
Sehat terus ya, sukses untuk segala hal dalam hidupmu, jangan lupa berdoa dengan caramu.
Jangan tanyakan kenapa aku tiba-tiba terlihat menjadi orang yang baik,
setelah sekian lama kau anggap aku selalu meniadakanmu.
karena sesungguhnya pun aku tak benar-benar bisa meniadakan kamu
aku hanya tak bisa untuk terus dekat denganmu,
aku takut rasa kepadamu semakin tumbuh.

Bagiku, sejauh ini,
Cinta itu terus menghidupiku, meski patah hati terhadapmu telah berulang kali membunuhku.
Tak mengapa, karena lantunan doaku selalu tersemat namamu,
masalah akan sampai kepadamu atau tidak tak jadi masalah,
setidaknya aku telah mencintaimu dengan cara yang benar.

Aku mungkin telah merasakan sesalnya, sakitnya, dan sesaknya meninggalkan seseorang sepertimu.
Demi menjauhi segala hal yang akan berakibat buruk pada akhirnya.
meski dulu kau selalu berusaha untuk membahagiakanku dan
di detik terakhir pun, saking tak ingin jauhnya,
kau pun sampai menunggguku di depan gerbang kostan, dan mengejar aku di jalan,
untuk mempertahankan aku, meski aku terus menghindar.

aku bilang;
"aku tak ingin lagi dekat denganmu, aku sudah capek,
aku sudah menemui seseorang yang lebih baik dari kamu dan
dengan alasan itu aku harus menjauhimu".

mengingat segala perkataan dan perbuatanku itu;
aku begitu sangat menyesal,
kau sampai sakit dan di rawat di rumah sakit,
kau minta aku menjengukmu, tapi aku dengan angkuhnya bilang "tidak bisa".
kemudian aku mendengar bahwa sakitmu semakin parah,
aku pun semakin terluka tapi tetap saja aku tak mau menjengukmu.

Tapi kali ini, waktu mendengar kau sudah membuka hati dengan orang lain,
dan perlahan melupakan aku.
aku merasa tersadar bahwa mengapa dulu aku sepengecut itu,
tak mau memperjuangkanmu, dan
memilih kalah dengan keadaan tanpa mencoba sedikit pun untuk memberimu kesempatan.
darimu pun akhirnya aku sadar dan belajar bahwa;
"jangan meninggalkan seseorang yang telah berusaha membahagiakanmu, dan kamu pun bahagia bersamanya.

sekarang hanya tinggal cerita, masalalu yang buatku paham bahwa penyesalan itu sakit sekali rasanya.
maafkan aku yang dulu meninggalkanmu, selamat melanjutkan hidupmu yang baru, semoga kita bisa menemukan bahagia kita masing-masing, ya....

#Mozaikrhe

Posting Komentar untuk "Maafkan Aku yang Pernah Menyerah dengan Keadaan"