Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pada Suatu Konser Sheila On 7

   Aku ingat pada bulan Desember tahun 2014 lalu. saat itu, jam tujuh malam. Aku sudah sampai didepan gerbang kost Puan, menunggunya selesai berdandan. aku juga masih ingat betul saat-saat ketika canggung itu mengalir di sekujur tubuhku, resah yang tak menentu. pertama kalinya aku mengajak seorang perempuan untuk nonton konser band favoritku. Saat itu, di dalam benakku hanya ada tanda tanya, "akankah jadi menyenangkan setelahnya atau malah menjadi tragedi?". Aku takut jika nanti terjadi hal yang tak menyenangkan pada Puan ditengah konser. Tetapi aku juga tak mungkin membatalkan, keputusan sudah ku ambil dan aku tak mungkin lari dari itu. Dalam canggungku dan resah yang tak menentu, beberapa saat kemudian, seorang perempuan muncul dari gerbang kostan. Harum parfumnya yang aku kenal betul.

  “selamat malam Bare” ucapan yang membuat seluruh rasa canggung ku hilang.


Gerimis mengiringi laju sepeda motorku malam itu. Disepanjang perjalanan menuju lokasi konser aku menyanyikan lagu-lagu Sheila On 7 dikepalaku. Tanpa ada perbincangan dengan Rere. Aku terus saja melaju. Hingga akhirnya kami sampai. Konser di buka dengan penampilan band-band lokal dari jogja, ada pula band yang baru ku lihat tadi pagi di acara musik televisi. Namun, aku tak terlalu memperhatikan, sebab fokusku kala itu hanya kepada orang disebelahku. Mataku selalu melirik Rere, ku lihat dia menikmati konser itu. Waktu berlalu, kini giliran Sheila On 7 naik panggung. Aku tak sabar, diatas panggung sana kulihat Eross, Adam, dan Brian telah siap untuk memainkan musik mereka. Eross mulai memetikkan gitarnya memainkan intro yang ku hafal betul itu intro lagu Sahabat Sejati. Kemudian selang beberapa saat Duta muncul, dan sontak teriakan sheilagank memenuhi tiap sudut spot konser kala itu.

Dari gerbang kostan kami pun beranjak, gerimis mengiringi laju sepeda motorku malam itu. Disepanjang perjalanan menuju lokasi konser aku menyanyikan lagu-lagu Sheila On 7 dikepalaku. Tanpa ada perbincangan dengan Puan. Aku terus saja melaju. Hingga akhirnya kami pun sampai di tujuan. 

Konser dibuka dengan penampilan band-band lokal dari jogja, ada pula band yang baru ku lihat tadi pagi di acara musik televisi. Namun, aku tak terlalu memperhatikan, sebab fokusku kala itu hanya kepada seseorang disebelahku. Mataku selalu melirik Puan, ku lihat dia  hanya terpaku tapi 'ku yakin dari raut wajahnya bahwa dia juga menikmati suasana konser itu. Beberapa band sudah tampil, banyak lagu telah di sajikan, kini giliran Sheila On 7 naik panggung. Aku tak sabar! diatas panggung sana kulihat Eross, Adam, dan Brian telah siap untuk memainkan musik mereka. Eross mulai memetikkan gitarnya memainkan intro yang ku hafal betul itu intro lagu Sahabat Sejati. Kemudian selang beberapa saat Duta muncul dengan senyum khasnya, Ia menyapa penonton dan sontak teriakan sheilagank memenuhi tiap sudut spot konser kala itu.

Semua penonton asik bernyanyi dan melompat mengikuti alunan-alunan musik yang dimainkan SO7 kala itu, termasuk aku. Aku juga terus melompat dan ikut menyanyikan lagu mereka. Sementara Puan juga ikut melompat bersamaku. 

Lagu demi lagu sudah dimainkan. Duta menyampaikan lagu berikutnya adalah lagu dari Album baru mereka yang akan segera keluar, semua penonton bersorak. Sebuah lagu bertajuk "Musim Yang Baik" dimainkan dan para Sheilagank ikut bernyanyi, sementara yang baru tahu lagu itu ikut menikmati. Hingga lagu itu selesai, kemudian Duta mewakili teman-teman SO7 pamit undur diri dan berterimakasih. Suasana pecah, namun merasa masih sangat kurang. Lalu, dari pojok kanan panggung sebelah sana ada yang berteriak “We want more!!” Kemudian seluruh penonton ikut berteriak 

“We want more!!” 

"We want more!!”. 

"We want more!!”. 

Duta diatas sana hanya tersenyum lalu berbisik kepada Eross. Kemudian dia bilang kepada seluruh penonton bahwa mereka akan menambah satu lagu lagi. Semua penonton bersorak-sorai kembali. Lagu yang dimainkan adalah "Berlayar Denganku". Semua penonton kembali melompat dan bernyanyi. Aku dengan khidmat menikmati lirik dari lagu itu, dan tepat pada reff lagu itu, aku memindahkan arah tubuhku, menghadap ke arah Puan. Aku menatap mata Puan kemudian aku nyanyikan di hadapannya

"Berlayarlah denganku, bertumpulah di pundakku

Bersamaku engkau tak perlu ragu

Tatapmataku maka kau ‘kan tahu

Semuanya ‘kan baik saja"

Konser itu pun akhirnya selesai sudah. Dengan baju yang terasa sedikit basah, aku merasa sangat puas. Sheila On 7 memang tak pernah mengecewakan. Malam itu aku sangat-sangat bahagia bisa menikmati konser band favoritku, ditemani pula seorang perempuan yang belakangan ini selalu menghiasi hari-hariku. Sungguh malam yang luar biasa. Perlahan spot konser mulai sepi. Aku menggandeng tangan Puan, berjalan beriringan dengan luapan rasa bahagia tak tertahankan. Sebelum tiba di parkiran, aku berhenti sejenak di gerai merchandise SO7. Aku membeli dua buah gelang yang bertuliskan “Sheila On 7 B.E.D.A”.


 Lalu kami pulang dengan membawa oleh-oleh berupa gelang yang melingkar di lengan kami masing-masing.

#MozaikRhe.


Posting Komentar untuk "Pada Suatu Konser Sheila On 7"