Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seorang di Pantai Sisi (Sebuah Tulisan Kiriman dari Destriyadi Imam Nuryaddin 'Tenggut')

Seorang menunggu di Pantai Sisi  Sampai garis laut matanya menilik Gelombang belum mengantarnya kemari Jangankan grinsi di perahu, kayuhnya belum juga tiba  Nelayan lain menidurkan perahu, membawa mutiara ke darat rumah Seorang masih menunggu di Pantai Sisi kibar gelombang masih sepi.   2020   Aku tidur di bibirmu malam ini   aku bermalam di bibirmu malam ini sehabis kau serap barusan dalam redup kau rela tidak berganti baju dan cuci muka langsung terbaring memeluk guling sembari menghabiskan lagu kesukaan  dalam terpejam kau masih senyum-senyum sendiri membasahi diriku di bibirmu dan aku kedinginan   2020


Seorang menunggu di Pantai Sisi

Sampai garis laut matanya menilik
Gelombang belum mengantarnya kemari
Jangankan grinsi di perahu, kayuhnya belum juga tiba

Nelayan lain menidurkan perahu,
membawa mutiara ke darat rumah
Seorang masih menunggu di Pantai Sisi
kibar gelombang masih sepi.

2020


Aku tidur di bibirmu malam ini

aku bermalam di bibirmu malam ini
sehabis kau serap barusan dalam redup
kau rela tidak berganti baju dan cuci muka
langsung terbaring memeluk guling
sembari menghabiskan lagu kesukaan

dalam terpejam kau masih senyum-senyum sendiri
membasahi diriku di bibirmu dan aku kedinginan

2020


Hormat kami,
Destriyadi Imam Nuryaddin | 

Posting Komentar untuk "Seorang di Pantai Sisi (Sebuah Tulisan Kiriman dari Destriyadi Imam Nuryaddin 'Tenggut')"